Kucing Kepala Datar, Si Perenang Handal yang Hampir Punah

Gambar I: Kucing Kepala Datar atau nama lainnya kucing Dampak

Mengenal jenis kucing hutan yang ada di Indonesia semuanya mempunyai keunikannya tersendiri mulai dari bentuk fisik, perilaku, dan namanya. Salah satunya adalah kucing Kepala Datar yang mempunyai keunikan dengan kemampuannya mampu berenang cepat di dalam air. Ini tentu tidak biasa bagi kucing pada umumnya yang lazim dikenal penakut bila sudah bersentuhan dengan air. Akan tetapi nasib kucing Kepala Datar agaknya tidak seberuntung kucing kampung yang banyak jumlahnya di tengah-tengah kehidupan manusia. Kucing Kepala Datar sedang mengalami kemerosotan populasi dari waktu ke waktu sehingga membuatnya menjadi terancam punah.

Gambar II: kucing Kepala Datar di alam liar

Prionailurus Planiceps yang merupakan nama latin dari kucing Kepala Datar dikenal sebagai hewan yang daerah hidupnya berada disekitar pinggiran sungai yang masih ada hutannya. Di Indonesia, kucing Kepala Datar banyak berada di daerah Jambi tepatnya di Taman Nasional Berbak dan hutan Kalimantan. Dalam memburu mangsanya biasanya kucing Kepala Datar akan aktif di malam hari dengan pergi menyusuri sungai atau rawa untuk mencari ikan atau hewan-hewan kecil lainnya. Dengan kepandaiannya berenang bahkan menyelam ke dalam air membuatnya tidak kesulitan untuk menangkap ikan sebagai santap malamnya.

Kucing Kepala Datar juga dikenal dalam beberapa lainnya misalnya kucing Dampak dan kucing Hutan. Sesuai dengan namanya bahwa kepala kucing yang jago berenang ini memang berbentuk pipih atau hampir datar. Selain itu ukuran tubuhnya terbilang sedang yakni hanya sekitar 50 cm saja mulai dari kepala sampai ujung ekornya. Warna yang menyelimuti bulu kucing ini adalah cokelat keabu-abuan dengan tekstur bulunya yang cukup tebal. Tebalnya bulu pada kucing Kepala Datar dapat berguna untuk menjaga suhunya agar mampu bertahan dari dinginnya air sungai atau rawa yang direnanginya. Pada bagian kepalanya terdapat warna kemerahan dan dibagian dada serta perut berwarna putih berbintik.

Dimasukkan kucing Kepala Datar sebagai satwa liar yang terancam punah oleh IUCN mulai tahun 2008. Sejak saat itu status kucing Kepala Datar pun mendapatkan perioritas oleh polisi hutan untuk dilindungi dari aksi perburan dan menjaga habitat tempatnya tinggal agar jangan dirusak. Semakin menyedikitnya jumlah kucing Kepala Datar terlihat dari data yang dirilis oleh IUCN bahwa jumlahnya tak lebih 2.000-an ekor di seluruh Indonesia. Apalagi bila habitatnya semakin terkikis habis maka populasi kucing ini pun dapat menyusut tajam sampai diambang batas kepunahan.

Selain jumlahnya yang terus menyusut akibat perburuan dan menipisnya hutan tempat nya tinggal. Diketahui juga bahwa spesies kucing ini sering terperangkap di jaring ikan milik nelayan. Terperangkapnya kucing Kepala Datar bukanlah ditujukan untuk meranjaunya tapi tingkahnya yang ingin mencuri ikan dari perangkap. Akhirnya tak jarang saat nelayan mengangkat perangkap ikannya sering menemukan kucing Kepala Datar dalam keadaan hidup ataupun mati. 

Karena agar populasi kucing Kepala Datar sebagai kucing penghuni hutan tidak semakin berkurang jumlahnya maka sudahilah aksi merambah hutan pinggir sungai atau pantai dan jangan merusak sungai dengan membuangi sampai atau menebar racun di sana. Tujuannya agar kucing Kepala Datar tetap bisa tinggal di habitatnya tanpa merasa ketakutan karena tidak ada lagi rumah baginya tinggal dan kurangnya persediaan makanan di alam liar.

Sumber Tulisan:

alamendah.org

mongabay.co.id

Sumber Gambar:

felineconservation.org

livejournal.com

SHARE

Milan Tomic

Hi. I’m Designer of Blog Magic. I’m CEO/Founder of ThemeXpose. I’m Creative Art Director, Web Designer, UI/UX Designer, Interaction Designer, Industrial Designer, Web Developer, Business Enthusiast, StartUp Enthusiast, Speaker, Writer and Photographer. Inspired to make things looks better.

• 
• 
• 
• 
•