Recent Comments

Mengenal Labi-Labi Moncong Babi dari Tanah Papua

Gambar I: Labi-labi Moncong Babi

Satwa liar yang ada di tanah Papua sangat beragam jenisnya mulai dari yang beraktivitas di udara, darat, dan air. Banyaknya jenis satwa liar di tanah Papua tidak semuanya berada hidup normal dengan populasi yang tidak terancam punah. Akan tetapi terdapat cukup banyak jenis satwa liar hidup di sana sedang berada dalam kepunahan. Salah satunya menimpa satwa liar endemik yang area hidupnya lebih banyak dihabiskan di dalam air. Nama satwa liar tersebut adalah Labi-labi Moncong Babi.

Labi – labi Moncong Babi adalah satwa endemik yang habitat hidupnya hanya ada di Papua. Hewan yang menghabiskan aktivitasnya di dalam air tawar ini tergolong sebagai reptil yang sering dipersamakan bentuknya dengan kura–kura. Padahal antara kura-kura dan labi-labi (bulus) berbeda mulai dari cangkang, bentuk kaki, habitat hidupnya, dan penggolongan keluarganya secara ilmiah. Keberadaan Labi–labi Moncong Babi hanya terdapat di alam Papua dengan daerah penyebarannya berada di Asmat, Mappi, Timika, Yahukimo, Merauke, dan Boven Digul. Disamping itu, Labi-labi Moncong Babi juga terdapat dibeberapa daerah bagian negara Papua Nugini dan sebelah utara Australia.

 Gambar II: Labi-labi Moncong Babi yang sedang berenang

Carettochelys Insculpta yang merupakan nama latin Labi-labi Moncong Babi mempunyai ciri-ciri dengan bentuk hidungnya mirip seperti moncong babi. Ukuran tubuhnya maksimal bisa mencapai 70 cm yang beratnya sekitar 23 kg. Cangkangnya mempunyai tekstrur yang tidak sekeras milik kura-kura atau bentuknya lebih tampak seperti kulit yang tebal saja. Kaki Labi-labi Moncong Babi  lebih mirip penyu dengan bentuk seperti sirip yang terdapat dua cakar. Selain itu, Labi-labi Moncong Babi juga mempunyai rahang kuat untuk menggigit mangsanya dan dibagian belakang tubuhnya terdapat ekor berukuran pendek. Warna tubuhnya didominasi warna gelap seperti cokelat dan abu-abu kehitaman yang dapat dilihat pada bagian kepala, cangkang, kaki, dan ekornya.

Saat berada di alam liar, Labi-labi Moncong Babi banyak menghabiskan hidupnya dengan berada di air tawar untuk berburu makanan. Sewaktu mencari makanan biasanya labi-labi akan mengunyah buah-buahan, serangga kecil, daun, dan moluska. Selain itu, umur Labi-labi Moncong Babi dapat mencapai hampir 40 tahun dengan usia dewasanya menyerupai manusia sekitar 18 tahunan. Tempat hidupnya biasanya mendiami kawasan air tawar seperti sungai, danau, rawa-rawa, dan air payau.

Terancamnya populasi Labi-labi Moncong Babi sebagai satwa air endemik Papua disebabkan oleh banyak faktor. Utamanya adalah perburuan yang banyak menyasar hewan air ini dengan tujuan untuk menjualnya ke luar negeri sebagai hewan peliharaan dan santapan mewah di restoran. Perburuan spesies Labi-labi Moncong Babi sebagaimana dipaparkan dalam artikel yang dimuat di kompas.com tidak hanya menyasar indukannya saja. Akan tetapi juga menyasar telur-telurnya dengan mengambil semuanya tanpa menyisakan satu butir telur pun untuk kelanjutan generasi Labi-labi Moncong Babi. Tukik yang merupakan labi-labi berusia muda tak luput dari incaran perburuan untuk diperjualbelikan. Hal ini tak terlepas dari mahalnya harga Labi-labi Moncong Babi yang mencapai 5 jutaan per ekornya dan bagi tukik atau labi-labi muda harganya sekitar 100 ribuan.

Apalagi spesies Labi-labi Moncong Babi dimasukkan ke dalam satwa liar yang dilindungi hukum dengan adanya UU No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya dan PP No. 7 Tahun 1999. Dengan adanya aturan hukum tersebut membuat siapapun yang tetap berburu Labi-labi Moncong Babi akan terjerat hukum dan bisa terpidana penjara. Karenanya sudah saatnya untuk menghentikan perburuan terhadap Labi-labi Moncong Babi yang semakin sedikit populasinya. Sebab bila tetap diburu tanpa memedulikan lagi kelangsungan hidupnya maka di masa mendatang kita tidak lagi bisa menjumpai spesies Labi-labi Moncong Babi di alam liar dan bahkan kebun binatang.

Sumber Tulisan:

Sumber Gambar:

SHARE

Milan Tomic

Hi. I’m Designer of Blog Magic. I’m CEO/Founder of ThemeXpose. I’m Creative Art Director, Web Designer, UI/UX Designer, Interaction Designer, Industrial Designer, Web Developer, Business Enthusiast, StartUp Enthusiast, Speaker, Writer and Photographer. Inspired to make things looks better.

  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment